a. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
b. Minat
merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap
suatu objek dan disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan
lebih aktif terhadap objek tertentu.
c. Perhatian
adalah sebuah hubungan mental antara kita dengan sebuah barang atau
informasi yang memasuki kesadaran kita dan membuat kita memutuskan untuk
bertindak akan sesuatu atau tidak.
d. Sikap
adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinandan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu.
2. apa yang mempengaruhi munculnya :
a. motivasi,
karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat
komitmen seseorang, hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang dirasakan oleh
seseorang, baik fisologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan
untuk memenuhi kebituhan tadi, sedangkan tujuan adalah akhir dari satu
siklus motivasi.
b. minat
yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor
instrinsik) mapun faktor yang datang dari luar (faktor ekstrinsik). Crow
and Crou yang dikutip oleh Prasetya (1999:11) menyatakan, ada 3 faktor
yang mendasari timbulnya minat yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor
motif sosial dan faktor emosional. Minat timbul didahului oleh
pengetahuan dan informasi, kemudian disertai dengan rasa senang dan
timbul perhatian terhadapnya serta ada hasrat dan keinginan untuk
melakukannya.
c. Perhatian, informasi yang memasuki kesadaran yang didapat dari proses kognitif.
d. Sikap,
kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias, asumsi-asumsi, ide-ide,
ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan keyakinan-keyakinan
manusia mengenai topik tertentu.
3. bagaimana proses munculnya :
a. motivasi, terdapat suatu kondisi yang kemudian mendorong, merangsang, atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
b. Minat,
Seseorang yang memiliki bakat yang kuat kemudian akan berusaha
mengembangkan bakat tersebut di lingkungannya dengan didasari oleh minat
yang kuat pula.
c. Perhatian, proses ini memiliki dua jenis proses, yaitu:
Ø Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi.
Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk
memperhatikan suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan
dapat dibentuk sehingga menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan
dan frekuensi melakukan tindakan tersebut.
Ø Proses
terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan membutuhkan
kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali. Biasanya
proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena
dilakukan secara bertahap.
d. Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian. Sikap dikembangkan dalam tiga model, yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi.
Respon afektif adalah respon fisiologis yang mengekspresikan kesukaan
individu pada sesuatu. Kecenderungan perilaku adalah indikasi verbal
dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian
secara kognitif terhadap suatu objek sikap. Kebanyakan sikap individu adalah hasil belajar sosial dari lingkungannya.
4. peran apa saja yang dapat diberikan oleh kognisi, bakat, emosi dan psikomotor terhadap munculnya perilaku :
a. peran
kognisi : Teori kognitif Jean Piaget membahas munculnya dan
diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru
dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
b. peran bakat : merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan.
c. peran emosi : adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan perilaku terhadap lingkungan.
d. peran psikomotor : psikomotor terfokus pada tingkah laku seseorang (tindakan) terhadap lingkungannya.
5. deskripsikan dan jelaskan jenis-jenis :
a. bakat, ada beberapa jenis-jenis bakat, yaitu :
Ø Kinetik
Fisik (Bodily Kinesthic) Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan
masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan. Ciri-cirinya:
Menonjolkah ia dalam olahraga tertentu? Apakah ia tidak bisa duduk diam
untuk waktu yang lama? Pandaikah ia menirukan gerakan badan atau wajah
orang lain? Tangkaskah ia dalam kegiatan yang membutuhkan ketrampilan
tangan, seperti origami (melipat kertas gaya jepang), membuat pesawat
dari kerta, melukis, bermain dengan tanah liat, atau merajut? Apakah ia
dapat menggunakan badannya dengan baik untuk mengekspresikan dirinya?
Ø Bahasa
(Linguistic) Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun
verbal, secara efektif. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu menetukan
apakah anak berbakat di bidang ini atau tidak. Apakah ia bisa menulis
lebih baik dari anak seusianya? Sukakah ia bercerita atau membuat
lelucon? Sukakah ia membaca buku? Apakah ia bisa mengeja lebih baik dari
anak seusianya? Apakah ia dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan
idenya secara baik?
Ø Logika
dan Matematis (Logical-Mathematical) Bakat untuk mengerti dan
menggunakan angka secara efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat
untuk mengerti logika. Ciri-cirinya: Apakah ia tak hentinya ingin tahu
bagaimana alam dan benda-benda bekerja? Apakah ia suka bermain dengan
angka? Sukakah ia akan pelajaran matematika di sekolah? Sukakah ia
bermain dengan permainan asah otak seperti catur? Sukakah ia
mengelompokkan benda-benda?
Ø Musikalitas
(Musical) Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara. Dibawah ini
adalah beberapa pertanyaan yang membantu untuk menentukan apakah anak
menunjukkan bakat musik yang menonjol: Pandaikah ia dalam menghafal lagu
dan menyanyikannya? Dapatkah ia bermain alat musik? Sensitifkah ia
terhadap suara-suara di sekitarnya? Apakah ia suka bersiul atau
menggumam lagu?
Ø Pemahaman
Alam (Naturalist Intelligence) Mengenali dan menggolongkan dunia
tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam.
Ciri-cirinya: Sukakah ia berceloteh mengenai binatang kesayangannya atau
tempat-tempat yang disukainya? Sukakah ia bermain di air? Apakah ia
suka ke kebun binatang, taman safari atau kebun raya? Apakah ia bermain
dengan binatang peliharaannya? Apakah ia suka mengoleksi kumbang, bunga,
daun atau benda-benda alam lainnya?
b. Motivasi,
memotivasi orang lain bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan
seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan
berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan
orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan
sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:
Ø Motivasi
pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear
motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu
yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut
dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa
dengannya, anak-istrinya akan menderita.
Ø Motivasi
kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation).
Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah
ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin
mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
Ø Sedangkan
motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari
dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan
hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja
berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa
rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani
hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki
visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh
sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses
belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.
c. Sikap,
Dalam pergaulan sehari-hari kita dapat menemukan dua sikap atau
perilaku, yaitu perilaku positif dan perilaku negatif. Orang yang
memiliki sikap negatif umumnya perilakunya tidak menyenangkan dan
membuat orang lain merasa tidak kerasan bersamanya. Ia cenderung
merugikan orang lain. Sebaliknya orang yang memiliki sikap positif
umumnya kehadirannya didambakan, menyenangkan, dan orang merasa kerasan
bersamanya. Kehadirannya cenderung menguntungkan berbagai pihak. Sikap
positif mendukung hidup bersamanya.
Sikap
psotof artinya perilaku baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Sikap positif
tercermin dalam :
Ø Disiplin, suka bekerja keras, ulet, serta jujur.
Ø Setia
kawan, kekeluargaan, rela berkorban, selalu menyelesaikan tanggung
-jawab dengan baik, penolong, berani membela kebenaran serta memiliki
toleransi yang tinggi.
Ø Hemat, gemar menabung, dan hidup sederhana.
Ø Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan selalu memohon pertolongan Tuhan setiap mengalami kesulitan.
Sedangkan
sikap negatif ialah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat atau bahkan
bertentangan. Sikap ini tercermin dalam :
Ø Kemalasan, mudah tersinggung, merasa paling berkuasa, emosional, serta suka memaksakan kehendak.
Ø Ceroboh, tidak tertib, dan tidak disiplin.
Ø Rendah diri, cemburu, dan pemalu.
Ø Boros serta bergaya hidup mewah.
Ø Tidak bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
6. untuk keperluan jenis belajar, motiv jenis apakah yang perlu ditumbuhkembangkan pada siswa ?
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
Ø Pertama,
motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk
karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk
mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
Ø Kedua,
motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan
dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi
psikologis orang yang bersangkutan.
untuk
keperluan jenis belajar terutama dikalangan siswa-siswa sekolah, motiv
yang paling tepat untuk ditumbuhkembangkan lebih lanjut adalah motiv
jenis yang kedua, yaitu motiv karena ingin mencapai sesuatu (achievement
motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama,
karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu
karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. Dengan
adanya motiv ini seorang siswa akan terpacu semangatnya dalam belajar
dengan giat dan rajin karena ada sesuatu hal yang ingin diaraihnya,
yaitu suatu prestasi yang memuaskan. Misalnya seorang siswa sdah
memiliki tujuan yang jelas, seperti harus menjadi juara dalam olimpiade
atau juara kelas, maka ia akan ter motivasi otomatis dan akan sekuat
tenaga meningkatkan strategi belajarnya untuk mencapai tujuannya itu.
7. cara-cara apa yang dapat digunakan konselor untuk meningkatkan motivasi belajar siswa ?
usaha-usaha
yang dapat dilakukan oleh seorang konselor untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa diantaranya dengan mengadakan berbagai macan bentuk
bimbingan, yaitu : bentuk bimbingan yang meliputi bimbingan
pribadi,bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa secara maksimal,
pelaksanaan tersebut di tempuh dengan beberapa usaha yaitu melalui usaha
preventif yaitu usaha memelihara dan membina suasana dalam mencegah
tingkah laku yang tidak diinginkan, usaha kuratif yaitu usaha untuk
mencari tahu pelanggaran yang dilakukan siswa dengan metode pengumpulan
data dan informasi, usaha represif yaitu usaha penanganan kenakalan
siswa berupa pembinaan atau sebuah upaya untuk menindak perilaku
kenakalan siswa dengan memberikan hukuman. Hasil yang dapat diambil dari
peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar
sudah baik apabila ditandai peningkatan para siswa yang kembali
bersemangat dalam belajar dan juga peran guru bimbingan dan konseling
tidak hanya memperhatikan siswa-siswa yang melanggar kedisiplinan tetapi
juga memperhatikan tentang prestasi belajar setiap murid.
8. bolehkah konselor menghapus bakat siswa ? berikan penjelasan jawaban anda !
seorang
konselor tidak boleh menghapus bakat siswa. Karena justru kebalikan
dari itu, tugas seorang konselor adalah untuk menumbuhkembangkan potensi
yang dimiliki oleh seorang siswa. Seorang konselor perlu melakukan
berbagai usaha atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan siswa, misalnya :
Ø Usaha untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan status
¨ Mengembangkan
bakat khusus remaja dengan berbagai rangsangan dan menghargai prestasi
mereka dalam bakat khusus tersebut. Memberikan penghargaan kepada siswa
disesuaikan dengan kecepatan dan prestasi mereka masing-masing.
¨ Menghindari pemberian motivasi dengan membandingkan siswa secara individu baik dalam prestasi akademis maupun bakat khusus.
¨ Tidak menuntut siswa berprestasi sama, walaupun waktu, guru dan metode belajar yang sama.
Ø Memenuhi kebutuhan untuk mandiri
¨ Memotivasi siswa membuat rencana atau program untuk pemgembangan bakat atau potensi mereka.
¨ Memberi kesempatam siswa untuk mengemukakan ide-ide mengambil keputusan, membentuk kelompok dan program pengembangan bakat.
¨ Memberi
penghargaan atau penguatan kepada kelompok siswa yang kreatif dalam
belajar misalnya menemukan sendiri bahan belajar yang relevan dari
berbagai sumber yang tidak semata-mata kepada materi yang diajarkan
guru.
Ø Memenuhi kebutuhan Berprestasi
¨ Memberikan penilaian kalau siswa telah menguasai bahan yang dipelajarinya sehingga semua siswa mendapat nilai baik.
¨ Memotivasi
dengan cara membandingkan prestasi sebelumnya dengan prestasi yang
sekarang, jika seorang siswa itu menunjukkan penurunan prestasi. Dengan
demikian siswa bersangkutan dapat memahami atau berkeyakinan diri yang
kuat bahwa ia saat sekarang juga harus berprestasi sebagaimana yang
pernah dicapai atau diraihnya pada masa lampau.
¨ Membantu
siswa mengembangkan bakat-bakat khusus secara serius, sehingga prestasi
bakat khusus mereka dapat dibanggakan dalam kelompok.
Ø Memenuhi Kebutuhan untuk Diakrabi
¨ konselor
harus membina kedekatan fisiologis dengan siswanya, dengan cara
membantu mereka mengatasi kesulitan dalam belajar maupun kesulitan
permasalahan pribadinya.
¨ Selalu bekerjasama dalam berbagai kesempatan, menyusun program dan pengembangan bakat.
Ø Memenuhi Kebutuhan filsafat hidup
¨ Memberikan
informasi tentang nilai kebenaran dalam kehidupan melalui berbagai
kegiatan konseling yang terkait seperti agama, seni dan ilmu sosial.
¨ Menjadikan
konselor dan teman mereka sebagai model karena telah menerapkan nilai
kebenaran, agama dan ilmu pengetahuan dalam kehidupannya.
¨ Melakukan
bimbingan dan konseling kelompok atau individual untuk membentuk
keyakinan dan keterampilan memecahkan masalah kehidupan dengan cara-cara
bernilai moral dan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar